Siswa SMA jadi tukang kuli untuk biaya pengobatan adiknya (foto: Worldofbuzz) |
Seorang siswa SMA yang dikenal dengan nama Ma, yang berasal dari sebuah desa di Provinsi Hubei, Tiongkok, harus menjalani kehidupan perih di tengah-tengah kemiskinan yang menimpa keluarganya. Cobaan semakin berat ketika adiknya didiagnosis menderita leukimia atau kanker darah.
Karena keluarganya miskin dan hubungannya sedang buruk, remaja berusia 19 tahun itu menolak pasrah begitu saja melihat adiknya menderita karena penyakit leukimia. Untuk membiayai pengobatan adiknya, dia harus rela bekerja sebagai tukang kuli bangunan setelah pulang sekolah.
Saat ujian tiba, Ma belajar keras untuk meraih cita-citanya menjadi seorang dokter agar bisa mengobati penyakit adiknya. Buktinya dia berhasil mendapatkan nilai tertinggi. Setelah pulang ujian, Ma pergi ke tempat kontruksi terdekat untuk bekerja sebagai tukang kuli.
(foto: Worldofbuzz) |
Ma rela melakukan pekerjaan apapun untuk mendapatkan sejumlah uang untuk biayai pengobatan adiknya. Sementara itu, kedua orang tuanya pergi bekerja ke luar kota, dan adiknya dirawat di rumah bersama neneknya yang sudah berusia 80 tahun.
Dia rela bekerja berat hanya untuk mendapatkan uang sekitar 100 yuan atau sekitar 196 ribu rupiah per hari sebagai tukang kuli.
(foto: Worldofbuzz) |
Kisahnya yang memilukan segera diterbitkan media lokal dan langsung viral di media sosial. Kisahnya sudah dilihat oleh lebih dari 3 juta pengguna internet dan sumbangan pun mulai mengalir dari masyarakat untuk adik Ma.
Dikutip Worldofbuzz (5/7), hanya dalam waktu 24 jam, donasi yang berhasil dikumpulkan mencapai 600.000 yuan atau sekitar Rp 1,1 miliar. Biaya sebesar itu cukup untuk membayar biaya operasi transplantasi sumsum tulang adiknya.
Ma yang mendengar kabar baik ini langsung menangis ketika bekerja. "Akhirnya, adikku bisa diselamatkan," katanya.